Tolong mengerti.




Saya tersentuh dengan lagu itu. Entah kenapa, bagi saya, liriknya cukup menggambarkan apa yang sedang saya jalani sekarang. Walaupun memang betul, sosok “dirimu” pada lagu ini nggak bisa lagi saya konkritkan dalam kehidupan saya karena keputusannya untuk pergi.

Saya sedih. Ya, semua orang tampaknya tau karena saya memang menggambarkan kesedihan itu di keseharian saya selama hampir dua bulan ini. Saya ngga ada masalah mau kamu bilang saya cengeng, lebay, alay, kekanak-kanakan, konyol, atau apapun itu. Tapi saya tau, hanya itu yang bisa saya lakukan untuk melepas apa yang menjadi beban saya.

Sudah hampir dua bulan ini air mata saya jatuh ngga kenal tempat dan ngga kenal waktu. Saya ngga tau apakah saya harus malu atau apa. Saya memang sesedih dan sesakit itu.

Ngga perlu saya uraikan apa penyebab kesedihan serta sakit yang saya rasakan. Yang perlu teman-teman tau adalah bahwa saya baik-baik saja dengan keadaan dan kondisi seperti ini. Tolong berhenti untuk beropini mengenai apa yang sedang terjadi antara saya dengan sosok “dirimu” yang telah hilang itu. Saya masih memiliki perasaan yang begitu mendalam kepadanya. Ya, saya sejujur dan sebrutal itu. It’s fine. I’m okay being the one who felt the most and being left by. Saya nggapapa. Saya memang ingin memberikan kasih sayang itu kepadanya. Apapun dan bagaimanapun yang dia rasakan serta lakukan kepada saya, biarlah itu menjadi urusannya. Kalaupun ke depannya masih akan ada ‘kami’, teman-teman bebas berpendapat apapun mengenai ini. Tapi, satu yang saya pinta, biarkan kami menjalankan ini dengan cara kami sendiri. Tolong mengerti.

Comments

Popular posts from this blog

Tulisan dan Penyesalan