Posts

Showing posts from 2017

Re-Think; Re-Feel.

Gue salah satu pemegang teguh teori sebab-akibat dan ngga-ada-yang-kebetulan-di-dunia-ini. Sejak pagi I'm facing no one but my mom of course and one of my friend to tell her I'd absence for classes today (through WhatsApp). I woke up late and skip 4 classes for today. And I do believe, this stupid decision brings me to some massive changing lol. An one day off is enough. It's nice to be alone. What I'm doing is.... re-think and re-feel about my life. Since I entering my 20ish life few months ago, everything has changed. Yup, literally everything. Life taught me so much lessons. Trust issue, principle, your beliefs, individualistic life, love, listen not only hear, haunting memories, acceptance, and so on. Dramatic. Call me that way. Yes, I am. Tadi dengan sengaja gue pergi ke sebuah blog milik role model gue, Janet Abigail . Gue membaca beberapa postingan miliknya. Udah lama rasanya sejak gue mengikuti dia di berbagai media sosial, mulai dari twitter hing

01:31 WIB, sebuah surat konyol.

Selamat malam, kamu. Bagaimana kabarmu? Baik-baik saja, kan? Aku harap kamu baik-baik saja, sehat selalu, dan bahagia selalu. Gimana projekmu? Lancar? Semoga ngga ada halangan. Nanti aku pasti bantu. Apa kabar keluarga di rumah? Sehat? Semoga selalu dalam lindunganNya. Kamu masih suka menikmati teh di pagi hari sambil duduk di teras rumah? Aku baru coba teh hijau rekomendasi dari teman, nanti aku buatin ya kalau ada kesempatan. Kamu masih suka menjalani hobi olahragamu kan? Aku harap iya, supaya tubuhmu sehat, ngga kayak aku. Kamu jadi beli barang yang kamu impikan sejak SMA itu? Aku seneng liatnya. Seneng liat kamu seneng. Kalo kamu butuh barang pendampingnya, bilang aja, nanti aku bantu carikan. Kalo kamu dengan dia, gimana? Apa masih bersama? Yang ini, harapanku adalah tidak.

Perjalanan yang Biasa

Siang tadi gue nganterin nyokap ke sekolah adek gue yang searah dengan SMA gue. Kita melawati jalan yang biasa gue susuri dulu setiap harinya selama tiga tahun. Sepanjang jalan gue jadi kembali teringat masa-masa SMA gue. Pikiran gue masuk ke dalam pikiran seorang Syafira jaman SMA dahulu. Gue yang mikirin pelajaran di sekolah, makan siang apa nanti di kantin, proker-proker OSIS yang seakan-akan ngga kelar-kelar, dan sebagainya. Dulu gue sangat disibukan dengan hal-hal ngga penting tapi terasa seperti hidup dan mati gue saat itu. Hal-hal ngga penting, seperti ketawa-ketawa temen-temen gue, candaan-candaan kocak, PR-PR yang belum gue selesaikan, apakah nanti kaos kaki gue akan disita karena panjangnya hanya semata kaki, dan lain-lain. Setelah selesai dengan urusan sekolah, gue dan nyokap melanjutkan perjalanan menuju pusat perbelanjaan yang ada di deket SMA gue. Gue kambali melewati dan mengingat jalan-jalan yang dahulu selalu gue lalui itu. Gue sampai hafal di mana letak lo

Seharusnya Kita Hilang dalam Keheningan

Mungkin cara yang aku lakukan kemarin itu benar, memutus hubungan kita dalam bentuk apapun. Seharusnya aku ngga usah denger kabar dari orang lain yang bilang kamu bertanya tentang kabarku, kamu membicarakan percakapan kita, dan alasan kenapa kamu ‘meniadakan kita’. Seharusnya kamu berhenti mencoba untuk ada. Seharusnya aku hilang dalam duniaku, begitupun kamu. Seharusnya aku ngga usah memulai percakapan kemarin. Seharusnya kamu ngga usah bertanya tentang kabarku kemarin. Seharusnya aku benar-benar melupakan dan mengikhlaskan. Seharusnya kita hilang dalam keheningan.

Masalah Kebiasaan.

Gunung Putri, 24 Juni 2017. Membahas masalah kebiasaan, banyak hal-hal biasa yang biasa dilakukan sehari-hari. Hal-hal biasa tersebut yang akhirnya jadi kebiasaan, ngga enak kalo ngga dilakuin, ada yang ngeganjel kalo ngga dilakuin. Ya mandi, sarapan, sholat, dengerin lagu, kebiasaan itu bisa berbeda pada tiap orang. Dalam bentuk yang lebih makro, mungkin kebiasaan itu ya ada di daerah atau lingkungan tertentu. Mungkin temen-temen yang pernah pindah rumah tau rasanya. Yang tadinya pulang ke daerah A, sekarang kalo mau pulang ke daerah B. Kalo dulu yang disapa Pak Satpam F, sekarang yang disapa Pak Satpam G. Atau temen-temen yang dulu sehari-hari make mobil C, sekarang make mobil S. Dulu kalo mau buka jendela harus manual diputer-puter, sekarang udah ada tombol otomatisnya. Pernah denger ngga seorang temen yang linglung di mobil barunya terus ngomong, “eh iya, sorry , kebiasaan pake mobil yang lama.” Kebiasaan tuh ya kayak gitu temen-temen. Dan kebiasaan itu ngga a

Tentang jarak, ruang, dan waktu.

Gunung Putri, 09 Juni 2017. Tentang jarak, ruang, dan waktu. Saya bukan ahli pada ketiga bidang tersebut, tapi percayalah saya sedang berjuang dengan ketiganya. Jarak. Ia pernah diminta ada oleh seseorang yang akan memberikan hidupnya untuk saya. Ia diminta hadir di antara saya dengan orang yang begitu saya sayang pada masanya. Ruang. Ia hadir hasil dari jarak yang saya buat. Ruang merupakan wujud dimensi dari jarak dan waktu. Ruang yang kini hadir di antara kami. Ruang yang begitu terasa menyekat jasad ini. Dan waktu. Ia ikut terlibat dalam pembuatan ruang. Hanya ia yang bisa menjawab kapan jarak dan ruang akan terkikis habis oleh zat yang memulai ini semua. Zat itu bernama rasa.