Posts

Showing posts from 2019

Satu Dekade

Harus ikhlas kalau ternyata aku belum cukup baik Harus ikhlas kalau ternyata aku belum bisa mencapai targetku yang banyak Harus ikhlas kalau ternyata kegagalan itu nyata adanya Tapi ada yang harus aku tau juga Kalau takdir ga selamanya sama bagi tiap manusia Kalau sukses beda-beda juga formulanya Aku yakin hidup itu tentang perjuangan Aku yakin kamu yang mampu bertahan Bukan tentang siapa yang sampai duluan Tapi bagaimana kita terus berjalan sampai ke tujuan

Perihal meminta maaf.

Ternyata banyak orang yang mengalami kesulitan dalam hal meminta maaf. Dulu, gue salah satunya. Dulu, gue ga tau seberapa pentingnya meminta maaf. Dulu, gue ga pernah salah. Mungkin hal-hal kecil berdampak besar selalu dimulai dari rumah. Ketika gue kecil dan tumbuh di dalam rumah, mungkin perselisihan saat pagi akan selesai dengan sendirinya ketika malam tanpa ada kata maaf. Ngga ada kata-kata dengan intensitas perdamaian terucap keluar dari mulut pihak manapun. It just passed by like a dust. We continued living as well. Tapi apakah dengan begitu lupa akan membantu? Ingat, lupa tidak menyembuhkan luka. Sekarang, gue sedang bertumbuh di luar rumah. Dalam tiga tahun ini tiga orang teman baik yang dengan senang hati berbagi ilmu perihal meminta maaf. Mengucap kata maaf menjadi kunci dari segala masalah. Hidup kita dan hidup mereka memiliki nilai yang sama, sama-sama begitu berharga. Hidup kita bukan tentang bagaimana menjadi lebih baik dari mereka, tapi hidup kit

Untukmu, diriku.

Sometimes the only thing we can do is to hold up the tears a.k.a being strong enough to encourage others. We often running on something we barely know. The odd road, the unfamiliar scents, the unpleasant wind. But we keep running somehow. So many things happened lately. Kejadian-kejadian dalam hidup yang memang harus terus hidup. Bagaimanapun skenarionya, kejadian itu akan terjadi, dalam bentuk yang lain, mungkin. Kamu kuat, kamu hebat. Kamu terus berlari dengan semangat. Meskipun kamu tau, apa yang kamu lalui itu berat. Jangan menangis, sayang. Ini ku berikan sapu tangan. Untuk menyeka harapan yang hanya menjadi angan.