Posts

Showing posts from 2015

Sudah sama-sama lupa bagaimana masing-masing beraroma, sedikit doa kepada Tuhan dari hamba untuk Tuan.

Image
Mungkin Tuan lupa bagaimana rasa itu pernah ada Mungkin juga memang Tuan tidak pernah merasakannya Tapi hamba selalu mengingatnya Bagaimana Tuan berjalan bersama Bagaimana Tuan duduk bersila Bagaimana Tuan mencairkan suasana Bagaimana Tuan bersuara Hamba hampir lupa bagaimana semua itu  Semua yang memang tidak begitu berarti Berlalu dalam masa ketika Tuan berperilaku Hal-hal wajar yang terus diputar oleh memori Sudah sama-sama lupa bagaimana masing-masing beraroma Sehingga akan merasa asing ketika nanti bersama Lain lagi jika asing itu tidak terasa Karena memang, hamba dan Tuan tidak akan pernah bersama

a Peculiar Long Time No See Post

Image
It's been six months since I post my last post. Literally six months. And anything could happen in six months. Like   a n y t h i n g. New life has just begun. I was about entering my college life five months ago. I've been learn anything within -/+ 4 months, I guess. Happiness, sadness, laugh, cry, blessings, cursed moment, homesick, tears, and love. It's kinda good time indeed to reveal any little thing happened to me. Such a nice flash back to start everything all over again in this end of year. It's kind of strange -the real definition of strange- for me to keep my feelings and (again) reveal it in 'the right time'. And today is the day I guess. Lotso f things happened. Typo, lots of things happened. My Prabu and PMB moment(s) Anything within six months So, yeah here I ended up. Always my way back to home. Enjoying my not-so-real holiday, this is only a rest to be exact.  Honestly I can't tell you everything one b

Ini aku. Kenalkah kau dengan aku?

Image
Tuhan dengar aku. Tuhan lihat aku. Tuhan bicara dengan aku. Aku hanya intermezzo mu. Aku hanya bayanganmu. Aku akan hilang ditelan waktu. Aku akan kalah dengan serdadumu. Beribu serdadu berwujud hantu. Berlalu seakan semu. Semua bilang akan indah pada waktunya. Kau tertawa seakan bahagia. Tawa itu bukanlah tanda. Begitu pun dengan air mata. Suara lirih seolah nada. Indah bagaikan doa, kata sang pelaku dosa. Lidah kaku berbicara dengan-Nya. Palsumu hanyalah semuku. Tawa tak hadir di dalamnya. Air mata yang selalu ada. Berwujud hampa dalam dadanya. Bukan basah yang kau usap. Kering kerontang ingin kau dekap. 

398 km away

Tidak terjamah, sentuh, aroma Kerah kemeja, saku, sepatu Jauh, tulang, bibir Senyum, jengkel, canda Tawa, suara, kawan, gadis Jarak, beda, ingat, hati I let you be with other girls I let you joke around I let you laugh over me I let you love the game I let you smile for other girls I let you touched by them I let you hugged by them I let you kiss them I let you traveled the world I let you enjoy your life I let you do the things that make you happy I set you free Pergilah sejauh mungkin Lemparkan dirimu dalam petualangan Bermainlah seakan waktu itu abadi Penuhi dirimu dengan cita dan cinta Biaskan bahagia kepada dunia Tapi pulanglah Pulanglah kepadaku Bawa sejuta cerita Bawa kembali cinta yang kau rasa Jadikanlah aku rumahmu Karna aku akan selalu merindu

Ngapain aja?

Image
Hola! I received and answered the question above about 9-10 days ago after SNMPTN announcement. And I feel sorry for answering the question 'sekenanya'. Therefore I wanna tell you about my dirty little secret lol. Jadi gini dek anon... Yuk kita bicara dari hati ke hati hehehehe! Kita bahas yang kehidupan sekolah dulu ya. Sebenernya aku juga bingung mau mulai dari mana. Kalo kamu tanya aku ngelakuin apa aja............ ya kamu liat sendiri lah aku di sekolah ngapain aja (kayaknya anonnya adek kelas gue deh). Aku bangun tiap pagi juga ga pagi-pagi amat, kalo mau puasa atau belajar doang baru bangun jam 3. Dan biasanya aku belajar ya kalo mau ada ulangan doang. Ini sebenernya kalo mau bahas kehidupan sekolah berarti nyambung juga ya sama kehidupan organisasi aku. Aku ikut OSIS mulai dari kelas 10, it was quite fun and tiring at the same time. Seru sih, namanya juga anak baru ya nikmatin aja. Tapi ya cuapek banget. Apalagi setelah pengukuhan Ketua dan Wakil

Kenapa bisa?

Lagi, saya harus memukul diri ini. Memaafkan diri sendiri yang telah membuat kecewa. Terlalu banyak berharap pada semesta. Mengeluh akan air mata namun tidak bersyukur ketika adanya bahagia. Lagi, diri ini menelan kecewa. Hancurnya cerita dalam nelangsa. Jatuh lagi, jatuh lagi. Lagi, lagi, dan lagi. Bangkit sendiri. Duka sendiri. Suka sendiri. Cemas menanti tangan Tuhan bekerja. Apakah akan sama? Sama kah bahagianya? Berharga kah pelajarannya? Indah kah akhirnya? Tanya kenapa? Kenapa bisa begini? Kenapa bisa begitu? Kenapa? Bisa kah? Bisa kah Tuhan membawa saya dalam mimpi, kemudian hidup di sana selamanya? Bisa? Bisa kah? Bisa kah saya menerima jalan Tuhan, lalu bahagia selamanya? Bisa? Bawa saya ke sana. Ke tempat di mana saya merasa bahagia. Akan tetapi, apakah hal itu akan terulang kembali? Bagaimana dengan ini? Bagaimana dengan yang lain? Akankah mereka datang kembali? Menjadi teman bagi indahnya kebahagiaan? Menjadi substitusi para bahagia ketika ingin rehat? Apakah

26/04

It feels like I wanna paint a non-stop black line on this whole page until you barely see the white side. "I'm so sad like there's no song could describe"

Delapan Belas

Resah rasanya menunggu kedatangannya. Ketika kamu sudah tau apa yang sebenarnya selama ini terjadi. Ketika kamu baru sadar, bahwa kamu sedang mendakinya. Dan ini lah bagian dari perjalanan tersebut. Mengagumkan bagaimana Tuhan mengendalikan ini semua. Telah sampailah pada waktunya. Di mana visualisasi yang kamu bangun bertahun-tahun lamanya, kemudian tercipta lah. Atas dasar karsa yang kuat, yang menggerogoti tubuh ini setelah sekian lama. Kini dahaganya terbayarkan sudah. Perjalanan yang akan sangat menyenangkan. Membutuhkan energi yang luar biasa. Memberi banyak pelajaran pun kebahagiaan. Kaki-kaki kecil yang bergetar melangkah. Tak sabar untuk menghabisinya. Kemudian menanti apa yang akan terjadi. Membuat empat dimensi dari imaji. Ketika udara segar merasuk. Air hujan mengguyur. Embun di gunung membasahi. Ombak di lautan menerjang. Pasir di pantai melekat. Di situlah onggokan daging dan tulang ini melebur. Menguap ke arah ufuk. Lebur.. Melebur diri. Tak ingin bangkit l