Hey Syaf!

Elegi yang tak kunjung usai Romansa yang terus membual Pagi ini ku habiskan untuk merajut elegi, mengurai romansa. Sesak, tarikkan napas tak kuat Biru, semua yang ku lihat Suara ku terperanjat Beku tak dapat terucap Ku kira itu semua berarti Semua yang membuat ku berseri Di hari itu, antara aku dan kamu Mata mu yang bulat dan kecil Senyum mu yang lebar dan tipis Suara mu yang besar dan berisik Semua dari dirimu yang mengganggu Membuat ku di sini menunggu Tapi ternyata bukan aku yang kau mau Minggu, 02-12-12 Di saat aku betul-betul sadar, sedang jatuh dalam diam. xx -  ☮ut

I have no idea. All those things are suicide I do what I want But when the night is coming All those things are leaving When "it's only about me, myself, and I"  It's getting hard, thicky, and heavy Aku memenjarakan diriku sendiri atas apa yang aku kuasai Aku terus menahan apa yang harus aku keluarkan Aku sudah pergi sangat jauh dari aku yang dulu Aku jadi palsu, perilaku ku semu Gue ninggalin apa yang ngebuat gue bahagia, apa yang ngebuat gue tertawa lepas. Semua hal yang ngebuat gue berani untuk bermimpi. Hal-hal yang ngebuat gue percaya dan yakin akan mimpi. Hal yang ngebuat gue merasa dihargai. Gue sangat cinta dengan mereka, apa pun itu, yang bisa bahkan lebih dari mampu membuat gue menyadari adanya keberadaan diri gue sendiri. Gue menjadi semu. Gue, gue, gue, terus terucap kata gue. Post ini cuma berisi tentang gue. Egois. Apa? Siapa? Cuma diri gue sendiri yang sebenernya paling bisa balikkin itu semua. Hal yang menarik tawa

Pagi ini cerah, ceria Sepi dan indah Bangun dari tidur membuka mata Membuka pintu dan jendela Segarnya embun masuk tanpa permisi ke paru-paru Musik dari radio terus menemani Dan ibu kian menari Senang Pagi ini dan pagi kemarin Mungkin juga pagi esok Membawa harapan baru Rencana baru Kesempatan baru Kini semakin siang, matahari mulai menyalak Perlahan banyak hal menghampiri otak Membuat tak nyaman, retak Aku, kamu, kita Maunya sepi, tenang Maunya pagi terus Tapi sayang Waktu yang menang Atau kita yang mengalah? Berhenti, dan sadar Beranjak dan mulai menyusul ibu Aku mulai aktifitas ku ditemani waktu Tapi rasa itu datang Rasa yang setiap pagi selalu ada Aku nggak mau jadi gulali Penuh, tapi kosong Terlihat besar di luar Tapi rapuh di dalam Aku nggak mau menjalani hari Dengan tubuh terus berlari Pikiran kesana kemari Dan batin yang terus mencari Aku mau ada kamu di sisi Membawa batin ku kembali  

People are going to die alone. They were born alone. They dreamt alone. You are the leader of yourself. No one cud take it. But anyone cud broke it. Tho they said you're the great leader outside. Take care, buddy. Anyone is love. xx -  ☮ut

Well, hi world. Udah lama banget rasanya nggak nulis. Gue terlalu sibuk untuk jalanin hidup gue. Dan emang udah seharusnya kayak gitu. Gue baru aja masuk  ke next step dalam hidup gue, masuk SMA. Agak gimanaaaaa gitu rasanya. Gue harus ninggalin SMP yang ternyata lebih berat daripada pas gue ninggalin SD. Gue kira nggak bakal seberat itu. Rasanya kayak masih ada yang narik dari belakang. Gue menatap ke depan. Disinilah sekarang gue beridiri. Sendiri, memulai semuanya dari awal.  Lingkungan baru selalu membuat otak gue berputar bagaimana caranya untuk bertahan hidup. Dan gue akuin, cara yang gue ambil itu agak sedikit... yaa... jadul lah yah. Mungkin mainstream untuk beberapa tahun yang lalu. Tapi agak kasian untuk hari gini . Ain't that pathetic kok, tenang aja. Gue baru sadar ternyata untuk * bersosialisasi ( * baca: bertahan hidup) di lingkungan kayak gini tuh membutuhkan hal-hal yang absurd . Absurd yang gue maksud adalah hal-hal yang lagi nge trend , in ,

Lots of thought I can't speak up. Lots of thought I'm not brave enough to tell. In the end, I just regret. I cried. I've cried more than once. Hahahahah I knew it people, you're thinking how talk-active I am, but it's different. I don't even know why, I hided many feelings, from myself, and others. Always, feel bad to know people will upset over your choice. But have you ever think "hey, this is my life! what the hell with others' opinion"? Badly, I've never ever think twice when people tell something 'bout my life. I'd rather follow them. How fool. You have no idea how many option I picked over others' option. Even they didn't force me. Now I can't put it back.  That's so FFFFU. Might I could take a chance to make all things different. One day, I will do what I want. Something makes me feel free and feel 'me'. xx -  ☮ut

Sekarang gue tau gimana rasanya punya rumah ke-dua. Sekarang gue tau gimana rasanya punya saudara yang lebih deket dari saudara sesungguhnya. Gue sempet nggak percaya, gue sempet ngebantah, gue sempet nggak yakin sama hal itu. Tapi akhirnya gue sadar, mereka emang  ada. Dalam hidup gue, mereka biasa disebut GENERATONE. Generatone emang cuma nama kelas biasa, kayak anak sekolahan lainnya. Tapi di dalemnya ada segalanya. Dimulai dari masuk SMP, yang sering gue keluhin karena sosialisasinya yang dengan sangat lambat gue cerna. Bukan  kesalahan sekolah kok. Guenya aja yang rempong sendiri. Jujur sih waktu awal-awal masuk sekolah itu agak berat buat gue, karna sekolahan itu kemauan orang tua. FYI gue sekolah di SMPN 12 Bekasi. So gue ngejalanin hari-hari awal dengan agak berat. Tapi nggak lama gue juga udah lupa. Gue udah nikmat ngerasain main-main di SMP. Semester awal kelas VII suasana kelas itu rusuh. Heheheheheh... Masuk semester akhir di kelas VII mula

*breathing* Hoo Laa~ *breathing* Whoosaaah~ Hola readers! I'm hooooooooome!!! Alhamdulillah sesuatu banget udah selesai UN. Sekarang saatnya buat santai dikit. Dikit.......dikit doang, masih belum tau sob lulus atau nggak, NEMnya berapa, masuk SMA mana. Santai sob.......santai aja, dikit. Gimana UNnya? Susah. "Panas" sob. Hahah.. Serius susah? Banget, kalo kata Chalsy taruhan kuping. Murni? Alhamdulillah... So, let's chillin'.. Yang udah mah udah aja.. - - - Sehari setelah UN gue dan sodara-sodara pergi ke Jogja, kita pergi ke sana dalam rangka... umm.. emm.. apaya.. pokoknya gitu. Syukur perjalanan kali ini jadi waktu luang buat gue untuk take a breath setelah UN. Cukup menyenangkan kok buat ngilangin kemumetan setelah UN. Gue di Jogja sekitar 4 hari, dari Sabtu pagi, pulang Selasa pagi. Here these are our photos :D My mom (brown) & her sisters St. Tugu Hari pertama sampe di Jogja kita cu

Hola readers! Hari ini kebetulan (lagi) Friday 13th. Dan itu.....................gak penting. Buat sebagian orang sih nggak penting, buat gue entah kenapa sesuatu syekale. Another Friday, another 13th. Minggu ini minggu-minggu terakhir gue belajar di sekolah. Sekarang lagi jaman-jamannya kelas homogen + tutor sebaya. Minggu depan juga, plus istighosah . Minggu depannya lagi UN SMP deh 23 April - 26 April :] can't wait to feel the fresh air, new atmosphere. Kebetulan hari ini gue bolos sekolah  belajar bareng temen-temen di rumah gue. Yang ikutan tuh ada Bela Isya Dinta Sita Linda Chalsy Ulfa Qisti. Rencana awalnya sih ada temen-temen lain yang mau ikut, tapi gak direstuin untuk bolos . Bela sih tadinya nggak mau ikutan soalnya dia megang teguh tuh tanggung jawabnya sebagai tutor. Tapi Tuhan berkata lain, nak. Bela bangun kesiangan jadinya ditinggal jemputan. Kenapa kita lebih milih belajar di rumah dari pada di sekolah? 1. Temen-temen gue banyak yang jadi tutor, mereka mau diaja

i have no idea..... my 15..... national exam..... masih banyak lagi..... Mau pulang, gatau ke mana. So far i couldn't find ANY word that cud describe this feeling. U feel it too, guys. Don't u? Btw i didn't celebrate my 15th birthday last 26th february as usual :P emang semenjak umur berapaaaa gitu ga pernah dirayain sih, dan ga kepikiran untuk macem-macem. Paling jauh cuma makan-makan -mungkin- sama keluarga besar/temen. Diucapin, didoain, dikasih kado, selesai.  Untuk ujian nasional............semangatnya lagi kendor. Lagi males. Banget. UN tinggal beberapa minggu lagi. Usaha lagi kendor, doa lagi kurang, mimpi tetep jalan, susah. Pressure dari sana sini berat banget. Capek, then feeling numb. As always. Atau perasaan apalah. Dibilang mati rasa juga engga. Masih seneng-seneng, masih sedih-sedih. Gataulaaaaaah~ Gue rasa ga cuma gue yang pernah ngerasain kayak gitu. GO FIGHT AND WIN, GUYS!!! xx -  ☮ut

Gue...... Gue.......... Umm...... Gue gatau mau nulis apa. Terlalu banyak hal yang mau gue sampein. Terlalu sering buat gue ngelupain hal-hal yang baru aja terlintas di otak. Saking cepetnya, saking banyaknya, dan saking gue bawelnya. Btw, saking seringnya gue make kata "saking", kata itu jadi aneh. Hahah, sering ngerasain gitu kan? Okay, ini kayaknya gue udah akut. Harus punya note sendiri buat nulis hal-hal apa aja yang terlintas di otak gue. And then gue fix untuk beberapa waktu yang lama, kedepannya, ga akan memposting dengan menggunakan bahasa Inggris. Yup! Bahasa Inggris gue kacau banget. Khas ababil yang mau sok-sok-an pake Inggris biar dikata apa gitu. Lagipula kalo gue nulis bahasa Indonesia aja belum tentu semua orang ngerti, apalagi pake bahasa Inggris. Maksud gue jadi ga nyampe. Btw gue jadi inget tentang pembahasan bahasa ini gara-gara abis blogwalking ke  Silvi's ! Gue mau nanya. Kenapa sih orang-orang yang (menurut gue) bener malah ga muncu

Bagi gue, unforgogettable itu bukanlah mereka yang setiap hari, setiap saat, setiap detik ada di pikiran lo. Unforgettable yang gue makud disini tuh......... mereka yang susah untuk dilupain, ga bisa dilupain, dan mereka yang secara tiba-tiba akan muncul di benak lo ketika lo sedang memikirkan sesuatu. Merekalah orang-orang unforgettable itu. Gue bukan tipe orang yang ingetannya bagus. Bahkan cenderung sangat pelupa. Baru ketemu, baca, denger sesuatu, ga lama juga gue akan lupa. Misalnya waktu gue ikut training, disitu gue diharuskan kenalan sama satu peserta yang lainnya. Kira-kira 20menit kita berinteraksi berbagai macam hal, ngelakuin aktivitas selama training, dan...... blank! Tiba-tiba aja gue lupa nama temen baru gue itu. Dan dengan sangat malu, mau ga mau gue harus nanya nama dia lagi. Malu abis. Okay, main topicnya. Mereka yang unforgettable buat gue. Mereka orang-orang yang biasanya humoris. Gatau kenapa. Gue suka sama orang yang humoris. Cewe, cowo, tua, muda, ras, agama, g