2025: Semoga.
Pagi ini kembali duduk di hadapan layar, sedikit demi sedikit jari kembali menari, menyusuri satu persatu huruf untuk membentuk makna baru. Pagi ini berani memulai kembali hal yang selalu dipertanyakan: apa, bagaimana, untuk apa?
Pagi ini, di pagi yang asing dan jauh dari kata nyaman, mencoba memaksakan diri untuk bisa menerima bahwa akan selalu ada hal-hal yang harus kita hadapi meskipun bukan hal yang kita mau, tapi ternyata hal yang kita butuh. Kapan kita sadar bahwa memang hal-hal tersebut harus ada di dalam hidup kita, bagaimanapun bentuknya? Dari sekian banyak kemungkinan, pelajaran-pelajaran itu akan selalu ada, apapun balutannya. Dari sekian banyak multiverse yang mungkin kita jalani, bukankah remedial-remedial itu akan selalu ada kalau kita belum benar-benar lulus ujiannya?
Mungkin, mungkin, mungkiiiiinnnnn, memang kita diputar di situ saja karena harus mencari titik awal. Di mana kamu memulainya? Di mana kamu mulai keluar dari jalurnya? Mungkin, mungkin, tarik mundur untuk kembali sesuai arahan peta jalannya. Ga dimengerti juga gapapa, memang cara jalaninnya sama? Ga bersama juga gapapa, memang tujuannya sama?
Cari yang sama-sama.
Comments
Post a Comment