The way I love my life. A tired lovely life.
These months has been so tough. I had a-really-tired-lovely-life. Heheheh! :')
Parah, terlalu banyak momen terlewatkan gitu aja. I have so many things worth to write. Gokil sekarang gue lagi bersin-bersin nonstop. Oh, c'mon....!
- - -
Saat ini gue hampir 16 tahun, too young to be called as an adult but too old to be called as a kid. Semacam sedang dalam masa percobaan. Pada umur-umur segini banyak orang yang lebih dewasa dari lo akan menguji tingkatan-tingkatan hal yang akan lo jalani ketika dewasa nanti. Contohnya tanggung jawab. Dalam kasus gue katakanlah masa-masa kelas 10 gue di SMA. Masa peralihan, masa-masa ketika lo harus menentukan apa yang akan lo ambil dan tidak akan lo ambil. Masa ketika lo harus belajar di sekolah, di rumah, di tempat les. Ditambah dengan ngerjain PR, tugas dari guru, kerjaan ekskul, atau kerjaan-kerjaan organisasi lo. Disaat yang bersamaan lo juga harus nyempetin waktu untuk tetap nongkrong-nongkrong sama temen-temen deket lo. Dan yang paling ga boleh ketinggalan, keluarga dan Tuhan. How come?
Seorang anak yang baru mau gede, baru mau tumbuh dewasa harus ngejalanin semuanya. It's okay kalo tu anak semacam anak yang hidupnya hanya bangun pagi, pergi ke sekolah, pulang sore langsung les atau langsung pulang ke rumah, bersih-bersih, belajar, makan, lalu tidur. Gimana kalo si anak punya banyak aktifitas lainnya di luar baca buku pelajaran dan ngerjain tugas dari guru? Gimana kalo si anak itu punya tanggung jawab lebih yang harus dia jalani? Iya, itu emang konsekuensi dari pilihan yang dia ambil.
So, is there anyone to blame?
xx - ☮ut
xx - ☮ut
Comments
Post a Comment