Ordinary life, make me emotional

(eh itu bener ga sih judulnya? inggris gue kan suka sotoy)
Gue salah, kemarin -beberapa hari yang lalu- gue menulis beberapa hal yang seharusnya engga boleh gue tulis. Di blog ini. Well, gue minta maaf banget ya.. Dan postingan yang itu udah gue delete.


Waktu itu, gue menulis post tersebut dengan rasa emosional yang tinggi, rasa kebencian yang tinggi, dan tentunya rasa ketidak bersyukuran yang tinggi. Seharusnya gue menyadari, apa yang udah kita dapat dari Tuhan adalah jalan yang terbaik dari-Nya. Engga sepatutnya kita menyesali semua yang udah dikasih sama Tuhan walaupun engga sebanding dengan apa yang kita inginin. Mungkin aja kalau misalnya semua keinginan kita itu terkabul, membuat kita menjadi seseorang yang bahkan lebih buruk dari apa yang udah buruk sebelumnya pada diri kita sendiri. Contohnya yaa kayak gue aja. Gue mau ini, itu, blablabla.. Tapi apa? Engga semua yang gue mau dikasih sama Tuhan.
Dan setelah beribu - ribu kali gue dinasehatin sama bokap tantang 'keinginan yang tak terkabul' itu, gue baru nyadar. Bukan karena apa yang bokap katakan. Tapi apa yang gue rasakan. gue berpikir kalau misalnya gue dapet apa yang gue mau, mungkin gue akan menjadi anak yang sombong, sok, belagu, atau apalah. Dan sekarang pun gue sudah menyadarinya dan mencoba untuk memahami dan mendalami apa yang tadi gue pikirkan lebih dalam lagi.
1. Gue minta maaf sama Fithri. KM yang udah gue maki - maki pada postingan yang sebelumnya. Elo engga seburuk itu kok Pit, lo udah berusaha memberikan yang terbaik bagi kita semua. Gue tau, untuk menjadi KM yang baik itu susah. Karena gue udah merasakan betapa beratnya menopang tanggung jawab sebagai seorang Ketua.
2. Pak Maman, kepala sekolah gue. Saya juga minta maaf karena sudah berkata tidak sopan terhadap bapak walupun dalam bentuk tertulis.
3. Temen - temen gue. Gue minta maaf banget karena udah selama 4 bulan kita satu sekolah, satu kelas, tapi gue engga pernah bisa jujur sama kalian semua. Walau satu orang pun, gue belum pernah mengatakan satu pun perasan gue sama kalian dengan jujur. Terlebih dengan pertanyaan - pertanyaan kalian kenapa gue mau banget pindah sekolah. Dan sekarang, gue udah mencoba untuk bertahan / betah di sekolah kita sekarang. Karena gue sadar, engga semua orang bisa dapetin posisi / kursi di sekolah kita. Bahkan harus ada yang ikut gelombang dua segala. Dan menurut gue itu udah membuktikan betapa bagusnya sekolah gue diantara lingkungan kita sekarang, karena saking banyak banget yang mau masuk sekolah kita dengan alasan sekolah kita itu bagus. Dan, gue rasa gue cukup bertele - tele mengungkapkan penyesalan terhadap kabencian gue yang kemarin.
4. Temen - temen yang udah baca postingan kemarin. Gue cuma bisa minta maaf karena engga seharusnya gue nulis seperti kemaren.
Last, I promise I will write the best to you all :)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tulisan dan Penyesalan